


Pertemuan Ilmiah Tahunan 2015
Yogyakarta, 26-28 Mei 2015





LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara kepulauan diakui oleh berbagai ahli kebencanaan dunia sebagai wilayah yang unik. Keunikannya antara lain sebagai wilayah yang sangat rawan terhadap berbagai ancaman (hazards) baik bahaya alami (natural hazard) maupun non-alam (man-made/anthropogenic hazard), sementara kondisi lingkungan alam kita semakin rusak akibat degradasi sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan. Dengan kondisi ini, wilayah Indonesia sangat rentan (high vulnerability) berbagai jenis bencana dan kecenderungan meningkatnya tingkat risiko bencana yang sangat tinggi. Tingkat risiko bencana tersebut menjadi sangat penting karena digunakan sebagai dasar penyusunan prioritas dalam dokumen Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (RENAS PB) periode 2015-2019.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diamanatkan untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan bencana, telah menyusun dokumen Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) untuk periode 2010-2014. Berdasarkan hasil review terhadap implementasi kegiatan yang dilakukan Kementerian/Lembaga terkait yang tertuang dalam dokumen tersebut menggambarkan bahwa Indonesia sudah banyak melakukan upaya penelitian dan riset yang terkait dengan kebencanaan, baik yang dilakukan oleh para pakar/peneliti di lembaga penelitian, maupun yang ada di perguruan tinggi. Namun perencanaan, pelaksanaan dan dokumentasi hasil penelitian/riset tersebut masih belum terkoordinasi dengan baik.
Selain itu, para pelaku penelitian/pakar yang merupakan potensi sumberdaya pengetahuan Indonesia juga masih belum terwadahi dalam suatu koordinasi yang baik, sehingga informasi sebaran peneliti dengan keahliannya masih sulit terjangkau oleh peneliti lain dan para pelaku penanggulangan bencana lainnya, termasuk para pengambil kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia.
Menyadari kondisi tersebut, maka sekitar 350 Ahli Kebencanaan yang berasal dari para akademisi, birokrat, lembaga riset, para praktisi PB, dan anggota masyarakat yang peduli bencana telah mendeklarasikan pembentukan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) sebagai organisasi profesi nir-laba pada tanggal 5 Juni 2014 bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-1 di Surabaya. Pada kesempatan tersebut telah disusun blue print dan roadmap Riset Kebencanaan Indonesia.
Salah satu agenda kerja IABI Tahun 2015 adalah penyelenggaraan PIT ke-2 dan Musyawarah Nasional Pertama IABI untuk mengesahkan AD/ART. Momentum ini diselenggarakan bersamaan dengan Peringatan (commemoration) 9 tahun Gempabumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
TUJUAN
-
Menghimpun para ahli kebencanaan untuk meningkatkan budaya riset dan memberikan kontribusi pemikiran secara komprehensif, holistik dan sistemik,
-
Sarana berbagi pengalaman terbaik (best practices/lessons learned) dalam mengembangkan IPTEK melalui pendidikan, riset dasar dan terapan dari berbagai jenis dan karakteristik bencana di Indonesia.
-
Memperoleh manfaat berupa meningkatkan kemampuan masyarakat untuk lebih memahami arti penting penggulangan bencana, terutama dalam upaya pengurangan risiko bencana di tingkat lokal, nasional, regional (Asia-Pasifik), dan global.
-
Mensinergikan kebutuhan kajian/penelitian di Indonesia sehingga dapat dijadikan acuan bersama dalam mengembangkan pengetahuan kebencanaan di Indonesia sesuai dengan jenis ancaman yang ada.
-
Menjadi referensi riset yang terintegrasi untuk penanggulangan bencana di Indonesia serta dapat menjadi baseline perencanaan dan pendanaan riset/penelitian di Indonesia.
TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan PIT ke-2 Tahun 2015 adalah “Membangun Kemandirian Industrialisasi dan Teknologi Berbasis Riset Kebencanaan Indonesia”.
WAKTU DAN TEMPAT
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-2 Tahun 2015 akan diselenggarakan di Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta pada tanggal 26-28 Mei 2015.
Lokasi penyelenggaraan:
Grha Sabha Pramana UGM
Jl. Bulaksumur 1 RT 001/10, Caturtunggal, Depok-Yogyakarta
RANGKAIAN KEGIATAN
Kegiatan utama dalam PIT ke-2 ini antara lain:
A. Acara PIT
-
Seminar Nasional Riset Kebencanaan
-
Review Blue Print Riset Kebencanaan dan Kemandirian Industrialisasi Riset Kebencanaan
-
Concept Development Gerakan Nasional Pengurangan Risiko Bencana
B. Musyawarah Nasional IABI 2015
-
Penjelasan AD/ART IABI
-
Penjelasan Status Hukum IABI
-
Penjelasan Struktur Organisasi IABI
-
Penjelasan Mekanisme Pemilihan Pengurus IABI
-
Proses Pemilihan Pengurus IABI
-
Penetapan Pengurus IABI Periode 2015-2018
C. Pendataan Anggota IABI
D. Pameran Riset Kebencanaan
Pertemuan utama (PIT) tersebut akan dibagi menjadi 9 (Sembilan) kelompok kerja berdasarkan jenis ancaman, yaitu:
-
Gempabumi dan Tsunami
-
Letusan Gunungapi
-
Gerakan Tanah
-
Banjir dan Kekeringan
-
Cuaca dan Gelombang Ekstrim
-
Kebakaran Hutan dan Lahan
-
Epidemi Wabah dan Penyakit
-
Kegagalan Teknologi
-
Sosio Kultural dan Demografi
KLIK DISINI UNTUK MENGUNDUH KERANGKA ACUAN PIT 2015 SECARA LENGKAP (PDF)